Beranda | Artikel
Keistimewaan Shalat Ashar - Surah Al-Baqarah 238-239
Rabu, 22 Juni 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Keistimewaan Shalat Ashar – Surah Al-Baqarah 238-239 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 21 Dzul Qa’dah 1443 H / 21 Juni 2022 M.

Keistimewaan Shalat Ashar – Surah Al-Baqarah 238-239

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ ‎﴿٢٣٨﴾‏ فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ ‎﴿٢٣٩﴾

“Jagalah oleh kalian dengan sungguh-sungguh shalat lima waktu terutama shalat wustha (ashar). Dan berdirilah kepada Allah dengan penuh kekhusyu’an. Jika kalian dalam keadaan sangat takut, silahkan shalat sambil berjalan atau sambil berkendara. Kemudian apabila kalian aman, maka ingatlah Allah sebagaimana Allah telah ajarkan kalian apa-apa yang sebelumnya kalian tidak mengetahuinya..” (QS. Al-Baqarah[2]: 238-239)

Dari ayat ini kita ambil faedah:

Menjaga shalat lima waktu

Ayat ini menunjukkan wajibnya benar-benar menjaga shalat lima waktu. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman حَافِظُوا (jaga dengan benar-benar), yaitu dengan memperhatikan rukunnya, kewajibannya, syarat-syaratnya, waktu-waktunya. Maka kita berusaha sekuat tenaga untuk menjaga shalat, jangan diremehkan.

Sifat orang munafik bermalas-malasan untuk shalat. Sebagaimana Allah berfirman ketika mensifati orang munafik:

وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ

“Apabila mereka berdiri menuju shalat, mereka berdiri dengan malasnya.” (QS. An-Nisa`[4]: 142)

Allah juga berfirman:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ‎﴿٤﴾‏ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ‎﴿٥﴾

“Celaka buat orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang lalai dari shalat mereka.” (QS. Al-Ma’un[107]: 4-5)

Keistimewaan shalat ashar

Ayat ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar. Karena Allah disini mengkhususkan shalat ashar setelah Allah menyebutkan shalat lima waktu. Berarti itu menunjukkan bahwa shalat ini hendaknya lebih kamu perhatikan karena ada keistimewaan tersendiri. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من صلَّى البَردينِ دخلَ الجنَّةَ

“Siapa yang shalat di dua waktu yang dingin (ashar dan subuh) dia masuk surga.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:

فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا

“Jika kalian tidak lemah untuk melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam maka lakukan.” (HR. Bukhari)

Berarti ada dua shalat yang sangat penting sekali, yaitu shalat ashar dan subuh.

Wajibnya berdiri dalam shalat

Ayat ini juga meunjukkan wajibnya berdiri dalam shalat wajib. Adapun pada shalat sunnah tidak wajib berdiri. Maka kalau ada orang shalat sunnah sambil duduk diperbolehkan, tapi pahalanya setengah dari pahala orang yang berdiri. Adapun kalau shalat wajib, maka wajib berdiri kecuali kalau tidak mampu. Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

صلِّ قائمًا، فإن لم تستطع فقاعدًا، فإن لم تستطع فعلى جنبٍ

“Shalatlah sambil berdiri, kalau tidak mampu sambil duduk, kalau tidak mampu sambil berbaring.” (HR. Bukhari)

Wajib mengikhlaskan ibadah kepada Allah

Ayat ini juga menunjukkan wajibnya mengikhlaskan ibadah kepada Allah. Karena Allah meletakkan: “Dan berdirilah karena Allah.” Adapun sifat orang munafik adalah suka riya’. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ‎﴿٤﴾‏ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ‎﴿٥﴾‏ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ ‎﴿٦﴾

“Celaka orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dari shalatnya dan orang-orang yang riya’.” (QS. Al-Ma’un[107]: 4-6)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika menyebutkan tentang penyakit yang menimpa para qori’, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا

“Kebanyakan umatku yang terkena penyakit nifaq (riya’) yaitu qari-qarinya.” (HR. Ahmad)

Menyadari ibadah adalah perintah Allah

Bahwa seorang insan selayaknya apabila dia beribadah karena Allah, maka benar-benar ia merasakan dan menyadari bahwa ini adalah perintah Allah, Rabb yang telah menciptakan dirinya, yang telah memberikan kepada dia rezeki. Sebab ketika dia menyadari bahwa ini perintah Allah, maka ini sebab kita akan melaksanakannya dengan kesungguhan.

Demikian selayaknya dia menghadirkan di hatinya -ketika ia beribadah kepada Allah- bagaimana ibadah itu sesuai dengan contoh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Seakan-akan ia menyaksikannya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari)

Hal ini sangatlah penting. Bahkan Ibnul Qayyim Rahimahullah ketika menyebutkan bahwa di antara tanda hati yang sehat adalah semangat untuk meluruskan ibadahnya lebih dibandingkan amalan itu sendiri. Maka kita harus lebih semangat memperbaiki ibadah, mengetahui bagaimana ibadahnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bagaimana Rasulullah mempraktekannya, setelah itu kita berusaha untuk mencontoh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Bagaimana agar kita bisa shalat khusyuk? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Tentang Keistimewaan Shalat Ashar – Surah Al-Baqarah 238-239


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51833-keistimewaan-shalat-ashar-surah-al-baqarah-238-239/